Larutan Penyangga
adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH. Maksudnya, jika larutan
penyangga ketambahan sedikit asam atau basa, Ph larutan tersebut tidak banyak
berubah. Seperti sebuah larutan memiliki pH 7, jika ditambah asam menjadi 6,9
atau jika ditambah basa menjadi 7,1.
Adapun contoh dari larutan
penyangga atau larutan bufer tersebut adalah sebagai berikut :
1. ALBOTHYL
Albothyl tergolong obat
luar yang bekerja sebagai antiseptik (Membunuh kuman dan mencegah infeksi),
hemostatik (Mengehentikan perdarahan). Albothyl mengandung astrigent yang dapat
membantu menutup luka terbuka pada organ intim akibat keputihan yang membandel.
Juga dapat mengkoagulasi protein secara spesifiks dalam jaringan yang sehat.
Albothyl mengandung 360 mg asam metacresolsulfonat dan metanal. Mendorong
kembali pertumbuhan bakteri baik Lactobacillus sp dan mengembalikan suasana
asam vagina (pH) secara seimbang. Albothyl juga mengandung 360 mg policresulen
atau berkadar 36 %, dapat mengkoagulasi protein secara spesifik dalam jaringan
yang terluka tanpa memberikan pengaruh buruk terhadap jaringan di sekitarnya
yang masih sehat. Indikasinya termasuk ginekologi, yaitu untuk mempercepat
proses penyembuhan setelah elektro-koagulasi. Menghentikan pendarahan lokal dan
kapiler, mempercepat pelepasan dan pembersihan jaringan nekrotik akibat luka
bakar dan luka-luka biasa. Dermatologi untuk pembersihan dan stimulasi regenerasi
jaringan luka/ peradangan yang kronik, lesi dekubitus, ulkus kruris, kondiloma
akuminata dan sebagainya.
2. DETERJEN
Deterjen mengandung
asam sitrat untuk meng-kelat logam. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga
digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga.
Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan
deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat
penghilang kesadahan. Demikian pula asam sitrat digunakan untuk memulihkan
bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan
menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut
sebagai kompleks sitrat. Beberapa deterjen sukar diurikan dengan pengurai. Jika
deterjen bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia
atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, sebaiknya memilih deterjen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (biodegradable). Asam sitrat membuat deterjen terkena air akan
berbusa. Busa yang ditimbulkan sabun dalam diuraikan oleh mikroorganisme yang
ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari deterjen sulit diuraikan
oleh mikroorganisme di dalam tanah.
3. PROMAGH
Kandungan pada obat
magh : Zat utama berkhasiat yang digunakan disebut Magaldrate, yaitu campuran
Al(OH)2 atau aluminium hidroksida dan Mg(OH)2 atau magnesium
hidroksida. Campuran ini sering disebut susu magnesium atau aluminium
hidroksida. Bila masuk ke dalam lambung, campuran aluminium hidroksida dan
magnesium hidroksida sebagian akan dinetralkan oleh asam lambung, sehingga pH
cairan lambung akan naik. Nilai pH maksimum yang dapat dicapai dan kemampuan
mempertahankan pH cairan lambung sekitar 3,5 – 5 yang identik dengan pH
Magaldrate.
4. ENTROSTOP
Adapun obat diare ini
mengandung attapulgit dan pectin. Attapulgit koloid aktif adalah magnesium
aluminium silikat alami yang telah dimurnikan dan diaktifkan dengan cara
pemanasan untuk meningkatkan kemampuan adsorbsinya. Berupa serbuk sangat halus,
mempunyai pH antara 7.0 – 9.5. Attappulgit koloid aktif yang memiliki daya
adsorbsi digunakan sebagai adsorben pada pengobatan diare. Pectin adalah
karbohidrat yang berasal dari buah citrus atau apel yang telah dimurnikan.
Pectin digunakan dalam pengobatan diare, biasanya dalam kombinasi adalah
adsorben lainnya. Attalpulgite maupun pectin diklaim dapat mengabsorbsi toksin,
gas, bakteri, dan virus yang terdapat dalam lumen usus yang pH-nya telah
disesuaikan dengan pH tubuh, sehingga larutan attapulgit ini dapat dikatakan
sebagai larutan penyangga atau larutan bufer.
5. OBAT TETES MATA
Larutan mata (colluria)
: Obat yang dimasukkan ke dalam mata harus diformulasikan dan disiapkan dengan
pertimbangan yang diberikan untuk tonisitas, pH, stabilitas, viskositas dan
sterilisasi. Sterilisasi ini diinginkan karena kornea dan jaringan bening ruang
anterior adalah media yang bagus untuk mikroorganisme dan masuknya larutan mata
yang terkontaminasi ke dalam mata yang trauma karena kecelakaan atau pembedahan
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Bisa disebut kornea dan jaringan
mening ruang anterior adalah bagian yang intim pada mata. Adapun kandungan dari
OTM atau obat tetes mata adalah Cendoxytrol, digunakan pada mata merah yang
berkaitan dengan alergi. Karakteristik yang penting pada obat tetes mata yaitu
buffer (larutan penyangga) atau pH. Idealnya sediaan optalmik harus
diformulasikan pada pH yang ekuivalen dengan pH cairan air mata yaitu 7,4. Pada
kenyataannya, hal ini jarang digunakan. Mayoritas bahan aktif digunakan dalam
pengobatan mat adalah garam-garam dari basa lemah dan hampir stabil pada pH
asam. Beberapa suspensi biasanya lebih stabil pada pH asam. pH adjustmen
umumnya memerlukan persetujuan formulator. pH yang dipilih harus optimum untuk
stabilitas. Sistem buffer dipilih harus membunya kapasitas memadai untuk
menjaga pH dalam rentang stabilitas selama durasi produk. Namun ada sebagian
obat tetes mata yang mengandung steroid. Steroid adalah salah satu kandungan
berbahaya yang apabila digunakan pada mata. Meski tetes mata yang memiliki
steroid lebih cepat sembuh, tapi steroid sendiri memiliki efek samping yaitu
katarak dan glukoma. Penyakit glukoma merupakan salah satu penyakit mata yang
dapat menyebabkan kebutaan. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang
keluar dari bola mata terhambat, sehingga bola mata akan membesar dan menekan
saraf mata yang berada di belakang bola mata. Alhasil, saraf mata tidak
mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati. Selain itu, obat tetes
mata yang mengandung kortikosteroid ini dapat juga menyebabkan kulit kelopak
mata menjadi atropi, tukak lambung, insomnia, ptosis, kerusakan kornea, retardasi
mental, jerawat, hipertensi, dan pikosis.
5 komentar:
nice
GOOD N HELPFULLY..MAKASIH
Thanks atas jawabannya....😊
Woyyy
Posting Komentar